Ilir-Ilir (ILUSTRASI TEMBANG DOLANAN) Bentara Budaya Yogyakarta

Hi..
Disini saya hanya ingin berbagi sedikit mengenai buku yang saya baca dan menurut saya ini penting untuk disebarkan, ini mengenai Lagu dalam sebuah permainan tradisional di daerah Jawa, salah satunya Yogyakarta.

Seperti yang tertulis di bukunya,
Permainan anak-anak tradisional dari masa ke masa selalu berubah sejalan dengan perkembangan zamannya. Zaman dahulu di republik ini mempunyai permainan anak yang jumlahnya cukup banyak, karena hampir setiap daerah mempunyai permainan anak sendiri-sendiri. Di daerah Yogyakarta mempunyai aneka permainan anak tradisional yang cukup banyak seperti : Dakon, Sluku-sluku Bathok, Bekel, Sumbar Suru, Nini Thowok, Engklek, Gobak Sodor, dan lain sebagainya.

Apakah saat ini masih ada anak kecil yang tahu permainan tradisional, setidaknya dia tahu saja sudah cukup. Tidak!! Semua anak kecil sudah disugukan Smartphone, Tablet, Gadget, dll. Padahal permainan-permainan anak tersebut merupakan warisan kebudayaan yang harus kita lestarikan.

 Ini beberapa lagu tembang dolanan dari salah satu isi dalam buku :

Ilir-Ilir Tandure Wong Sumilir

(Halaman/ Page : 162)

Lir-ilir, lir-ilir,
tandure wong sumilir,
tak ijo royo-royo,
tak sengguh temanten anyar,
cah angon, cah angon,
penekna blimbing kuwi,
lunyu-lunyu peneken
kanggo masuh dodotiro,
dodotiro kemitir
bedhah ing pinggir, 
domana, jlumatana,
kanggo seba mengko sore,
pupung gedhe rembulane,
mumpung jembar kalangane,
suraka, surak iyo.




Cublak-cublak Suweng


(Наlaman/ Page : 132)

Cublak-cublak suweng,
suwenge ting gelenter,
mambu ketundhung gudel,
pakempong orong-orong,
pakempong orong-orong,
sir pong dhele gosong,
sir, kusir plak, dhele kaplak,
sapa ngguyu ndhelikake
ris pong, jangan lompong,
ris pe jangan tempe,
cubleg-cubleg suweng,
suwenge mbok gelenter,
gelenter tinundhung gudhel,
cek, gembe sapa duwe,
cek, gembe sapa badhe,
cek, gemba sapa gawa.

Comments

Popular Posts